Formasi Sepak Bola
Formasi Sepak Bola
Formasi Klasik : 3 – 5 – 2
Italia
ditangan Cesare Prandelli ketika menghadapi Spanyol pada pertandingan perdana
Grup C Euro 2012, saya rasa mengejutkan. Karena Italia kembali memasang satu
formasi yang sudah dikategorikan klasik, apalagi dengan era sepakbola menyerang
yang biasa menempatkan 3 orang striker, yaitu formasi 3 – 5 – 2.
Pengenalan
formasi ini ternyata mengubah beberapa hal dalam permainan sepakbola. Permainan
sepakbola dengan formasi ini lebih menekankan pertarungan dilini tengah. Revolusi pola
pelatihan fisik dan fitness pun dilakukan menyusul suksesnya formasi ini didua edisi
piala dunia. Argentina pada Piala Dunia 1986 dan Jerman Barat pada Piala Dunia
1990.
Formasi ini
menggunakan 3 orang bek, biasanya bek tengah akan berperan menjadi sweeper.
Daniele De Rossi ( Italia ) saat melawan Spanyol menjalankan peran ini berbeda
dengan peran sebelumnya di AS.Roma sebagai Defensive Miedfielder.
Dua pemain
sayap diprioritaskan untuk lebih membantu penyerangan. Sedangkan dua gelandang
tengah biasanya akan menjaga kedalaman ketika menyerang untuk menangkal
serangan balik.
Formasi 3 –
5 – 2 disebut lebih seimbang ketika bertahan dan menyerang dengan memakai
prinsip “jumlah pemain bertahan mesti sama dengan jumlah penyerang plus
satu”.
Inggris pada
Euro 1996 ditangan Terry Venables menggunakan formasi ini. Gareth Southgate
atau Paul Ince diposisikan sebagai Defensive Miedfielder.
Pada sektor
tengah yang merupakan jantung permainan ada dua opsi pola yang bisa dipakai.
Pertama dua gelandang tengah merupakan dua gelandang serang. Sehingga pola
serangan dibangun oleh 2 striker, 4 gelandang ( dua ditengah, dua dikedua sisi
sayap), 1 gelandang tetap bertahan. Kedua 2 striker, 3 gelandang ( satu
ditengah, dua dikedua sisi sayap), 2 gelandang bertahan.
Dua
gelandang sayap juga selain lebih diprioritaskan menyerang, juga bisa
diposisikan sebagai wing back ketika tim bertahan.
Kelemahan
dari formasi adalah bahwa setiap pemain yang terlibat harus mempunyai skill
yang bagus, dan komunikasi yang bagus.
Seperti
dalam sektor pertahanan. Tiga orang bek (dengan 1 orang sebagai sweeper yang
bebas bergerak menangkal setiap bola disetiap titik area pertahanan ) harus
berada dalam posisi yang rapat. Dalam situs http://www.active.com, disebutkan bahwa jarak
antar bek tidak lebih dari 10 – 25 yard. Untuk itu karena hanya 3 orang mereka
harus bisa menimbang dengan masak jika ingin ikut membantu serangan.
Pada sektor
tengah pun, komunikasi dan skill bagus harus dimiliki 5 gelandang dalam
bertahan maupun menyerang. Jika memang kompak dan semua bisa bekerja dengan
baik, maka 5 gelandang ini adalah jaminan penguasaan bola. Namun jika tidak
kompak maka justru lini inilah yang akan pertama kali menjadi titik lemah tim.
Komunikasi
dan skill bagus pula harus dimiliki dua striker. Mereka harus sudah saling
mengerti pergerakan dengan atau tanpa bola partner mereka. Mario Balotelli dan
Antonio Cassano pada pertandingan lawan Spanyol kemarin sering terlihat hanya
berdua saja mencoba mendobrak tembok Spanyol. Dua striker dalam formasi 3 – 5 –
2 pula diutamakan yang mempunyai kecepatan,umpan baik, dan shooting bagus.
Intinya
Komunikasi antar pemain bagus, skill bagus, dan pemahaman antar pemain juga
bagus maka formasi ini akan dahsyat.
Contoh
Italia yang mampu meredam tiki taka Spanyol ( bahkan sempat unggul lebih dulu
adalah keunggulan formasi ini ). Italia pun kemarin bermain rapat tidak
memberikan kebebasan kepada Spanyol ( yang bermain tanpa striker murni sampai
pertengahan babak 2 ) yang diisi midfielder yang mampu menguasai bola dan tajam
didepan gawang.
Formasi ini
juga 7- 8 tahun lalu masih sangat umum digunakan di sepakbola Indonesia.
Sebelum banyak tim yang juga memasang formasi 4-4-2 atau 4-3-3. Persib Bandung
ketika menjadi kampiun Liga Indonesia 1994/1995 menggunakan formasi 3-5-2
dengan otak permainan ada pada Yusuf Bachtiar dan mengandalkan 1 – 2 sentuhan.
Alasan Indra Tohir waktu itu bahwa dengan formasi ini masalah speed pemain bisa
teratasi.
Formasi 4-3-3

Formasi ini menurut saya adalah formasi menyerang paling sempurna.Terdiri dari 2 centre bek yang hanya fokus pada pertahanan, 2 full back, 3 centre midfield (1untuk di tengah, 2 untuk menyerang), 2 winger, 1 striker. Full back bisa diganti dengan Wing bek yang dapat membantucentre midfield atau bisa berubah peran menjadi Side Midfield dan Winger. Winger berfungsi untuk memberi umpan atau menerobos kotar penalti untuk memberi umpan kepada sang striker.

Formasi ini menurut saya adalah formasi menyerang paling sempurna.Terdiri dari 2 centre bek yang hanya fokus pada pertahanan, 2 full back, 3 centre midfield (1untuk di tengah, 2 untuk menyerang), 2 winger, 1 striker. Full back bisa diganti dengan Wing bek yang dapat membantucentre midfield atau bisa berubah peran menjadi Side Midfield dan Winger. Winger berfungsi untuk memberi umpan atau menerobos kotar penalti untuk memberi umpan kepada sang striker.
Formasi 4-2-4

Formasi menyerang ini dapat diterapkan jika sebuah team sepak bola memiliki 2 pemain sayap yang memiliki umpan silang yang akurat. Selain itu postur yang tinggi juga sangat membantu dalam pelaksanaan strategi ini karena memudahkan untuk memenakbngkan duel-duel udara dengan pemain belakang lawan. Dalam formasi ini banyak dilakukan umpan-umpan silang dari kedua sayap ke striker yang sudah berada di kotak penalty. Ketika 4 pemain terdepan menyerang pada daerah kotak penalti lawan, 2 pemain dibelakangnya yang bertugas sebagai gelandang bertahan ikut maju kedepan mengantisipasi kalau serangan itu gagal dan lawan melakukan serangan balik. 2 pemain gelandang bertahan ini menempatkan diri di wilayah kira-kira bola tersebut akan lepas control dari 4 pemain penyerang. 4 pemain bertahan mengikuti ke depan tetapi tidak ikut menyerang. Back sayap dapat maju agak kedepan untuk membantu gelandang bertahan menyerang. 2 back tengah tetap berada dibelakang tidak ikut membantu serangan.

Formasi menyerang ini dapat diterapkan jika sebuah team sepak bola memiliki 2 pemain sayap yang memiliki umpan silang yang akurat. Selain itu postur yang tinggi juga sangat membantu dalam pelaksanaan strategi ini karena memudahkan untuk memenakbngkan duel-duel udara dengan pemain belakang lawan. Dalam formasi ini banyak dilakukan umpan-umpan silang dari kedua sayap ke striker yang sudah berada di kotak penalty. Ketika 4 pemain terdepan menyerang pada daerah kotak penalti lawan, 2 pemain dibelakangnya yang bertugas sebagai gelandang bertahan ikut maju kedepan mengantisipasi kalau serangan itu gagal dan lawan melakukan serangan balik. 2 pemain gelandang bertahan ini menempatkan diri di wilayah kira-kira bola tersebut akan lepas control dari 4 pemain penyerang. 4 pemain bertahan mengikuti ke depan tetapi tidak ikut menyerang. Back sayap dapat maju agak kedepan untuk membantu gelandang bertahan menyerang. 2 back tengah tetap berada dibelakang tidak ikut membantu serangan.


Posting Komentar